1. Ciri-ciri serat: perbedaan alami dan buatan
1. Panjang dan ketebalan serat
Kapas pokok panjang: Serat kapas pokok panjang panjang dan tipis, seperti kapas Mesir dan kapas Pima. Kain kasur katun yang terbuat dari bahan tersebut halus dan lembut saat disentuh, serta memiliki permeabilitas udara dan penyerapan kelembapan yang baik. Dengan menyentuh kainnya, jika Anda merasakan celah halus di antara seratnya dan terasa halus, mungkin itu adalah katun stapel panjang.
Katun stapel pendek: Sebaliknya, serat kapas stapel pendek lebih pendek, mungkin terasa agak kasar, dan kurang menyerap keringat. Amati penampang kain. Jika seratnya pendek dan padat, mungkin itu adalah kapas stapel pendek.
2. Kemurnian serat
Kain katun murni harus 100% serat kapas. Periksa deskripsi bahan pada label produk untuk memastikan apakah bahan tersebut bertanda "100% katun". Selain itu, kain katun murni harus berwarna abu putih keabu-abuan setelah dibakar, tanpa bau menyengat, yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam penilaian.
2. Proses menenun: perbandingan antara halus dan kasar
1. Kepadatan lungsin dan pakan
Kepadatan benang lusi dan benang pakan merupakan indikator penting untuk mengukur kekencangan kain kasur katun, biasanya dinyatakan sebagai jumlah benang lusi dan benang pakan per inci (seperti 60s*40s, menunjukkan 60 benang lusi/inci dan 40 benang pakan/inci). Kain kasur katun berkepadatan tinggi lebih tahan lama, tidak mudah berubah bentuk, dan lebih lembut saat disentuh.
Dilihat dari permukaan kain, tekstur kain dengan kepadatan tinggi terlihat jelas, dan tidak mudah untuk melihat celah yang jelas antara benang lusi dan benang pakan; sedangkan kain dengan kepadatan rendah mungkin tampak jarang dan rentan kusut.
2. Metode menenun
Tenunan polos: Kain tenunan polos memiliki jalinan lungsin dan pakan yang seragam, terasa halus, cocok untuk penggunaan musim panas, tetapi ketahanan ausnya sedikit lebih lemah.
Kepar: Benang lusi dan benang pakan kain kepar dijalin menjadi tekstur miring, yang meningkatkan kekuatan dan ketahanan aus kain, dan cocok untuk membuat kain kasur katun yang tahan lama.
Satin: Kain satin memiliki permukaan kilap yang tinggi dan sentuhan lembut, namun harganya relatif mahal dan mudah kusut.
3. Proses pasca pemrosesan: kunci peningkatan kualitas
1. Pencelupan dan pencetakan
Kain berkualitas tinggi menggunakan pewarna ramah lingkungan, alami, tahan lama, dan tidak mudah luntur. Periksa apakah warna kain seragam, apakah ada perbedaan warna, dan apakah pola cetakannya jelas dan garisnya halus.
Sentuh kain untuk merasakan apakah pewarna telah sepenuhnya menembus serat, dan hindari memilih kain dengan warna permukaan mengambang yang serius.
2. Finishing dan pelunakan
Kain kasur katun berkualitas tinggi dapat menjalani proses ramah lingkungan seperti perlakuan enzim dan perlakuan pelunakan biologis untuk membuat kain lebih lembut dan bernapas dengan tetap menjaga karakteristik alami serat.
Periksa apakah kain terlalu halus atau berminyak, yang mungkin berarti terlalu banyak pelembut kimia yang digunakan, dan penggunaan jangka panjang dapat membahayakan kesehatan manusia.
4. Daya tahan: ujian waktu dan keausan
1. Uji ketahanan aus
Meskipun tidak mungkin melakukan uji ketahanan aus di tingkat laboratorium secara langsung, Anda dapat menilai ketahanan ausnya terlebih dahulu dengan mengamati apakah tepi kain rata dan apakah terdapat pilling.
Kain kasur katun berkualitas tinggi harus memiliki ketahanan sobek yang baik. Tarik perlahan bagian tepi kain untuk merasakan ketangguhannya.
2. Elastisitas dan ketahanan
A kain kasur katun berkualitas tinggi harus memiliki elastisitas tertentu dan dapat dengan cepat kembali ke bentuk semula setelah dikompres, yang penting untuk menjaga dukungan dan kenyamanan kasur.
Dengan menekan kain secara perlahan, amati ketahanannya dan apakah masih ada lekukan yang terlihat jelas.
V. Perlindungan lingkungan: upaya mencapai kesehatan ramah lingkungan
1. Sertifikasi OEKO-TEX
Sertifikasi OEKO-TEX adalah label ramah lingkungan tekstil yang memiliki otoritas internasional, yang menunjukkan bahwa tidak ada bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam proses produksi kain. Pilih kain dengan sertifikasi OEKO-TEX untuk memastikan lingkungan tidur yang sehat dan aman.
2. Produksi berkelanjutan
Perhatikan apakah kain tersebut menggunakan serat kapas yang diproduksi secara berkelanjutan, seperti kapas organik, untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan sekaligus melindungi hak kesehatan konsumen.